Mandi wajib merupakan mandi setelah haid, nifas dan suami istri serta mimpi basah, kami juga disini akan menulis pembahasan tentang permasalahan tata cara mandi wajib yang benar dan tepat sesuai sunnah menurut agama islam, dalam tata cara mandi wajib ini di khususkan buat laki laki dan perempuan yang sudah baligh (Dewasa), untuk postingan kali ini sedikit membahas permasalahan tentang cara mandi junub atau mandi besar yang benar akan ulas sedikit dengan lengkap dan mudah dapat di pahami.
Mandi wajib perkara yang mesti tahu bagi seluruh umat islam, tentunya umat muslim tidak harus sekedar mencukupi dirinya dengan perkara yang akan bersipat mubadzir, tapi kita harus berusaha lanjut kepada perkara sunnah, yaitu mencontohkan apa yang telah di contohkan oleh Nabi kita Rasullullah SAW.
Pelaksanaan rukun mandi wajib dalam tata cara sama dengan mandi nifas sah menurut syarat agama islam dengan sempuna, tidak boleh ada ramput yang jatuh, di dalam kitab fathul mu'in hamisi dari kitab I'anatut thalibin juzz 1 halaman 75 simak bacaanya sebagai berikut:
Untuk yang keduanya (dari fardlu mandi) membersihkan anggaota badan sampai kesekujur badan dengan air diratakan oleh tangan, dari rambut sampai ke ujung kaki dan apa saja yang ada di bawah rambut yang ada di luar dan di dalam meskipun lebat.
Tata Cara Mandi Wajib (Besar)
1. Harus di yakini air yang akan di pake harus suci bisa menyucikan
2. Membuang air keci jikalau mandinya keluar air sperma
3. Harus membersihkan sperma atau kotoran lain yang menempel di badan
4. Membasuh 2 kemaluan dan sekitar dengan niat mandi wajib
5. Menyikat gigi dengan menutup aurat
6. Harus menghadap kiblat, kalau tidak menghadap bisa dengan niat menghadap
7. Berwudlu
8. Mandinya sambil duduk
9. Di mulai mengguyur air ke kepala sambil membaca niat mandi wajib
10. Memperhatikan bagian terpencil seluruh anggaota badan
11. Mengguyurkan air di mulai dari badan kanan sampai kiri
12. Memakai sabun dan sampo atau memakai daun daun yang kesat
13. Tidak boleh bicara ketika sedang mandi
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai tata cara mandi wajib yang jadi pokok dalam bahasan ini, dalam bahasan diatas tentunya masih banyak kesalahan karena masih terbatas kurangnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul artikel diatas. Dari kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Mandi wajib perkara yang mesti tahu bagi seluruh umat islam, tentunya umat muslim tidak harus sekedar mencukupi dirinya dengan perkara yang akan bersipat mubadzir, tapi kita harus berusaha lanjut kepada perkara sunnah, yaitu mencontohkan apa yang telah di contohkan oleh Nabi kita Rasullullah SAW.
Pelaksanaan rukun mandi wajib dalam tata cara sama dengan mandi nifas sah menurut syarat agama islam dengan sempuna, tidak boleh ada ramput yang jatuh, di dalam kitab fathul mu'in hamisi dari kitab I'anatut thalibin juzz 1 halaman 75 simak bacaanya sebagai berikut:
وَثَانِيْهَا (مِنْ فُرُوضِ الغُسْلِ) تَعْمِيْمِ بَدَنِ حَتَّى الأَظْفَارَ وَمَا تَحْتَهَا وَالشَّعْرَ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا وَإِنْ كَثِفَ
.Untuk yang keduanya (dari fardlu mandi) membersihkan anggaota badan sampai kesekujur badan dengan air diratakan oleh tangan, dari rambut sampai ke ujung kaki dan apa saja yang ada di bawah rambut yang ada di luar dan di dalam meskipun lebat.
Tata Cara Mandi Wajib (Besar)
1. Harus di yakini air yang akan di pake harus suci bisa menyucikan
2. Membuang air keci jikalau mandinya keluar air sperma
3. Harus membersihkan sperma atau kotoran lain yang menempel di badan
4. Membasuh 2 kemaluan dan sekitar dengan niat mandi wajib
5. Menyikat gigi dengan menutup aurat
6. Harus menghadap kiblat, kalau tidak menghadap bisa dengan niat menghadap
7. Berwudlu
8. Mandinya sambil duduk
9. Di mulai mengguyur air ke kepala sambil membaca niat mandi wajib
10. Memperhatikan bagian terpencil seluruh anggaota badan
11. Mengguyurkan air di mulai dari badan kanan sampai kiri
12. Memakai sabun dan sampo atau memakai daun daun yang kesat
13. Tidak boleh bicara ketika sedang mandi
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai tata cara mandi wajib yang jadi pokok dalam bahasan ini, dalam bahasan diatas tentunya masih banyak kesalahan karena masih terbatas kurangnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul artikel diatas. Dari kami mohon maaf sebesar-besarnya.